Manusia dan
budaya adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lain. Menurut Omar
Mohammad Al-Toumy Al-Syaiban, manusia adalah mahluk yang paling mulia,
manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3
dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
sangsekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal
manusia.
Meskipun kebudayaan bersifat adaptif dan dinamis, kita (manusia) tidak harus menyesuaikan diri terhadap budaya yang khusus. Sebab
walaupun pada umumnya orang akan mengubah tingkah-laku mereka sebagai jawaban
atau penyesuaian atas suatu keadaan yang baru sejalan dengan perkiraan hal itu
akan berguna bagi mereka, hal itu tidak selalu terjadi. Mereka
memakai kebiasaan-kebiasaan baru sebagai bentuk penyesuaian terhadap
keadaan-keadaan baru yang masuk kedalam atau dihadapi kebudayaannya tetapi
mereka tidak sadar bahwa kebiasaan-kebiasaan yang baru yang dibuat sebagai
penyesuaian terhadap unsur-unsur baru yang masuk dari luar kebudayaannya malah
merugikan mereka sendiri.
Karena begitu kuatnya pengaruh kebudayaan terhadap perilaku manusia, disinilah pentingnya
filter atau penyaring budaya dalam suatu kelompok masyarakat. Hal ini tentu saja untuk menjaga kebudayaan asli agar tidak punah. Karena sekian
banyak aturan, norma atau adat istiadat yang ada dan berlaku pada suatu
kebudayaan bukanlah suatu hal yang baru saja dibuat atau dibuat dalam satu dua
hari saja. Kebudayaan dengan sejumlah normanya itu merupakan suatu akumulasi
dari hasil pengamatan, hasil belajar dari pendukung kebudayaan tersebut
terhadap lingkungannya selama beratus-ratus tahun dan dijalankan hingga
sekarang karena terbukti telah dapat mempertahankan kehidupan masyarakat
tersebut.
Siapa saja
dalam masyakarat yang melakukan filterasi atau penyaringan ini tergantung dari
masyarakat itu sendiri. Kesadaran akan melakukan penyaringan ini juga tidak
selalu sama pada setiap masyarakat dan hasilnya juga berbeda pada setiap
masyarakat. Akan terjadi pro-kontra antara berbagai elemen dalam masyarakat,
perbedaan persepsi antara generasi tua dan muda, terpelajar dan yang kolot dan
banyak lagi lainnya.
Referensi:
- https://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
- http://papuaweb.org/uncen/dlib/jr/antropologi/01-01/01.pdf
- http://wisatasmk.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-budaya.html

